JARINGAN
NIRKABEL
Teknologi
wireless (nirkabel) adalah sebuah teknologi pengembangan dari jaringan komputer
yang sebelumnya menggunakan kabel sebagai media penghubungnya. wireless
memanfaatkan udara/gelombang elektromagnetik sebagai media lalu lintas
pertukaran datanya (Afriana, L. 2013. Implementasi Dan Analisis Kinerja Routing
Protocol B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking Advanced)
Pada Jaringan Berbasis Wireless Mesh. Skripsi. Universitas Indonesia.).
Sampai
saat ini, teknologi jaringan wireless yang bekerja pada frekuensi 2.4 GHz,
dan/atau 5GHz berkembang pesat sekali terutama karena pembebasan izin frekuensi
di band Industrial Scientific Medical (ISM) maupun band Unlicensed National
Information Infrastructure (UNII) (Zam, E. 2012. Wireless Hacking: Cari
dan eksploitasi kelemahan jaringan wireless. PT. Elexmedia Komputindo:
Jakarta.)
Selain
WLAN, terdapat beberapa jenis teknologi wireless lainnya yang dibedakan
berdasarkan luas area yang dicakup oleh jaringan wireless, diantaranya adalah:
1.
Wireless Personal Area Network (WPAN)
WPAN
(Wireless Personal Area Network) adalah sebuah bentuk komunikasi wireless yang
terbatas hanya pada jarak pendek dan umumnya hanya terbatas untuk dua buah
perangkat elektronik (Afriana, L. 2013. Implementasi Dan Analisis Kinerja
Routing Protocol B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking
Advanced) Pada Jaringan Berbasis Wireless Mesh. Skripsi. Universitas
Indonesia.). Media yang biasa digunakan untuk WPAN antara lain :
1. Radio Frequency (RF)
2. Infra Red (IR)
3. Bluetooth
2.
Wireless Wide Area Network (WWAN)
WWAN
adalah sebuah bentuk komunikasi nirkabel yang memiliki area sangat luas, antara
lain untuk penggunaan selular seperti 2G, 3G, 4G, dan lain
sebagainya (Afriana, L. 2013. Implementasi Dan Analisis Kinerja Routing
Protocol B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking Advanced)
Pada Jaringan Berbasis Wireless Mesh. Skripsi. Universitas Indonesia.).
3.
Wireless Local Area Network (WLAN)
WLAN
(Wireless Local Area Network) adalah sebuah bentuk komunikasi nirkabel yang
memiliki area terbatas seperti dalam suatu ruangan ataupun sebuah gedung
[Afriana, L. 2013. Implementasi Dan Analisis Kinerja Routing Protocol
B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking Advanced) Pada
Jaringan Berbasis Wireless Mesh. Skripsi. Universitas Indonesia.]. WLAN
memiliki standar komunikasi yang diatur oleh sebuah lembaga. Standar komunikasi
data yang digunakan dalam WLAN umumnya adalah keluarga Institute of Electrical
and Electronics Engineers (IEEE) 802.11.
1. IEEE 802.11a bekerja pada frekuensi
5GHz dan mempunyai kecepatan maksimum 54 Mbps.
2. IEEE 802.11b bekerja pada frekuensi
2,4GHz dan mempunyai kecepatan sampai dengan 11Mbps.
3. IEEE 802.11g bekerja pada frekuensi
yang sama dengan IEEE 802.11b yaitu 2,4GHz, namun memiliki kecepatan maksimal
yang lebih besar, yaitu 54Mbps.
4. IEEE 802.11n yang bekerja pada dua
frekuensi yaitu 2,4 dan 5GHz dengan kecepatan maksimum adalah 100 sampai dengan
210 Mbps (Cisco System. 2009. CCNA Exploration 4.0 : Network Fundamental.)
IEEE
sendiri adalah sebuah lembaga internasional yang bersifat non-profit yang
mempromosikan pengembangan berbagai teknologi yang berkaitan dengan listrik,
telekomunikasi dan jaringan komputer. IEEE menentukan berbagai standar yang
sering kali dipakai sebagai standar internasional [17].
Wireless Mesh Network (WMN)
WMN
merupakan suatu bentuk jaringan komunikasi dimana setiap node termasuk wireless
router itu sendiri terhubung dengan menggunakan media wireless. Dalam bentuk
jaringan wireless konvensional, setiap client terhubung dengan perangkat router
dengan media wireless, namun perangkat wireless router itu sendiri terhubung ke
wireless router lain menggunakan kabel.
Wireless
Mesh Network memberikan solusi penghematan kabel sekaligus menjadikan tingkat
mobilitas dari jaringan wireless menjadi lebih tinggi dengan mengganti
penggunakan kabel sebagai penghubung antar perangkat backbone wireless menjadi
menggunakan teknologi wireless yang juga digunakan untuk penyambungan ke
client (Afriana, L. 2013. Implementasi Dan Analisis Kinerja Routing
Protocol B.A.T.M.A.N-Adv (Better Approach To Mobile Ad-Hoc Networking Advanced)
Pada Jaringan Berbasis Wireless Mesh. Skripsi. Universitas Indonesia.).
Salah
satu contoh penerapan dari Wireless Mesh Network adalah pada Base Transmission
Service (BTS) operator telepon selular yang menghubungkan satu BTS dengan BTS
yang lainnya. Pada gambar 2.5 digambarkan sebuah topologi WMN sederhana dari
BTS telepon selular.
Gambar
2.5 Visualisasi WMN Pada BTS Telepon Selular
Ad Hoc
dan Infrastruktur
Jaringan
wireless biasanya terdiri dari dua model yaitu fixed dan mobile. Jaringan
fixed wireless tidak mendukung mobilitas dan kebanyakan adalah point to
point, seperti microwave network dan geostationary satellite network. Lain
halnya dengan jaringan mobile wireless yang sangat dibutuhkan oleh pengguna
yang bergerak. Jaringan mobile dibagi dalam dua kategori utama yaitu jaringan
yang memiliki infrastruktur dan jaringan yang tidak memiliki infrastruktur atau
yang biasa disebut dengan Ad Hoc (Ardita, M. 2010. Kinerja Modem Adhoc Radio
Untuk Mendukung Manajemen Transportasi Kapal Tradisional. Tesis. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember.)
Pada
mode infrastruktur, tiap node mengirim dan menerima data melalui sebuah
konsentrator, dalam WLAN, konsentrator biasa berupa access point (Zam, E.
2012. Wireless Hacking: Cari dan eksploitasi kelemahan jaringan wireless. PT.
Elexmedia Komputindo: Jakarta.), sedangkan pada komunikasi telepon selular
biasaya digunakan BTS, dimana dalam hal ini BTS adalah media
perantara antara telepon genggam satu dengan lainnya. Pada gambar 2.6 berikut
ini diperlihatkan topologi sederhana dari jaringan wireless dengan mode
infrastrktur pada WLAN.
Gambar
2.6 Jaringan Nirkabel Mode Infrastrktur Sederhana
Sedangkan
pada pada model Ad Hoc yang biasa dikenal sebagai jaringan peer- to-peer,
setiap node dilengkapi dengan wireless adapter yang mengirim dan menerima data,
ke dan dari node lain secara langsung (Zam, E. 2012. Wireless Hacking:
Cari dan eksploitasi kelemahan jaringan wireless. PT. Elexmedia Komputindo:
Jakarta.). Pada gambar 2.7 berikut ini diperlihatkan sebuah contoh sederhana
topologi jaringan terdiri dari 3 node yang menggunakan mode Ad Hoc.
Gambar
2.7 Jaringan Mode Ad Hoc Sederhana
Jaringan
Ad Hoc menjadikan masing-masing node adalah suatu router yang dilengkapi dengan
transceiver wireless. Pesan yang dikirim dalam lingkungan jaringan ini
akan terjadi antara dua node dalam cakupan transmisi masing-masing yang
secara tidak langsung dihubungkan oleh multiple hop melalui beberapa node
perantara (Ardita, M. 2010. Kinerja Modem Adhoc Radio Untuk Mendukung Manajemen
Transportasi Kapal Tradisional. Tesis. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.)
Mobile
Ad Hoc Network (MANET)
Mobile
Ad Hoc Network (MANET) adalah sebuah jaringan yang terdiri dari gabungan
perangkat-perangkat bergerak (mobile) yang dibangun tanpa infrastruktur,
sehingga membentuk jaringan yang bersifat sementara. Tiap node pada MANET
memiliki antarmuka nirkabel dan saling berkomunikasi melalui gelombang radio.
Beberapa contoh node ad hoc yaitu notebook, netbook, Personal Digital
Assistants (PDA), smartphone, dimana node-node tersebut saling berkomunikasi
secara langsung satu sama lain.
MANET
memiliki kesamaan dengan Wireless Mesh Network (WMN), yaitu menggunakan konsep
komunikasi yang sama antar node-nya, namun menitik beratkan pada aspek yang
berbeda. MANET memiliki latar belakang akademis dan memusatkan pada
perangkat pengguna, mobilitas, dan kemampuan ad hoc. Sedangkan WMN memiliki
latar belakang bisnis dan memusatkan pada perangkat statis (biasanya
infrastruktur), kehandalan, dan kapasitas jaringan.
MANET
adalah suatu jenis jaringan dimana setiap node tidak hanya mengirim atau
menerima data saja, tetapi juga berfungsi sebagai relay untuk node lainnya.
Dengan kata lain, setiap node bekerja sama untuk membangun dan mengirimkan data
di jaringan (Purbo, O.W. 2012. Jaringan Mesh: Solusi jitu membangun
jaringan wireless gotong royong tanpa access point. Penerbit Andi:
Yogyakarta.).
MANET
juga bisa terjadi dengan 2 kemungkinan, yang pertama adalah full connected dan
yang kedua adalah partial connected. Full connected adalah dimana semua node
pada MANET saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada kemungkinan
ini koneksi yang terjadi pada sebuah node bisa dihitung dengan rumus n-1,
dimana n adalah jumlah seluruh node. Contoh full connected bisa dilihat pada
gambar 2.8 berikut ini.
Gambar
2.8 MANET Full Connected
Sedangkan
pada partial connected adalah dimana seluruh atau beberapa node pada MANET
tidak terhubung ke seluruh node lainnya secara langsung, namun hanya beberapa
node saja. Gambar 2.9 berikut ini memperlihatkan partial connected.
Gambar
2.9 MANET Partial Connected
MANET
adalah suatu sistem terdistribusi yang terdiri atas node-node wireless mobile
maupun statis yang dapat membentuk dan merawat jaringan antar node itu sendiri
tanpa adanya sokongan base station atau pengendali terpusat. Node-node wireless
itu membentuk suatu topologi Ad Hoc yang memungkinkan komunikasi antar node
tanpa adanya infrastruktur telekomunikasi (Juhana, T. & Rachmana, N. 2008.
Pembangunan Wireless Mesh Node pada SOEKRIS net4801. Seminar Nasional
Informatika, ITB : 372-378).
Perancangan
sebuah MANET dapat dirancang menggunakan teknik flooding atau menggunakan
teknik routing. Jika menggunakan teknik routing, message akan dikirim melalui
sebuah jalur dengan cara “loncat” dari satu node ke node lainnya sampai tujuan
tercapai. Untuk menjamin keberadaan route/path, maka sebuah mekanisme routing
harus memungkinkan untuk membuat terjadinya sambungan terus menerus dan
mengkonfigurasi ulang secara otomatis jika ada jalur yang rusak atau terblokir
dengan menggunakan algoritma self-healing atau memperbaiki diri sendiri. Jadi,
MANET harus dapat menyelesaikan masalah yang terjadi karena mobilitas dari node
WPAN
Wireles Personal Area Network Sering
Disebut dengan jaringan area pribadi, dengan kata lain adalah suatu jaringan
komputer atau sebuah titik akses yang digunakan untuk berkomunikasi ke berbagai
perangkat pribadi seperti pada komputer, ponsel, tlpon, televisi, atau pada
sistem kemanan rumah yang berbasis komunikasi data personal ataupun perangkat
komunikasi public seperti internet.
Teknologi dan protocol yang
digunakan PAN diantaranya adalah WIfi, Wireles Application protocol (WAP),
Bluetooth, Infrared dan masih banyak lagi.
pada Personal Area Netwok hanya mampu menjangkau beberapa
meter saja, tetapi juga bisa mencapai ratusan bahkan ribuan kilometer apabila
memanfaatkan jaringan Global.
WPAN dapat diimplementasikan pada gedung-gedung yang kawasan industri dan juga
dapat digunakan untuk aplikasi medis.
WPAN merupakan jaringan nirkabel tanpa infrastruktur yang
memungkinkan beberapa data dan perangkat dapat berkomunikasi secara
sendiri-sendiri.
1. WPAN memiliki kelebihan antara lain :
1. WPAN memiliki kelebihan antara lain :
1.
Konsumsi daya rendah
2.
Mobilitas (pergerakan) yang tinggi.
WPAN memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi
dimanapun berada selama masih dalam jangkauan wilayah WPAN.
3. Kemudahan dan kecepatan instalasi.
Instalasi WPAN mudah karena dan cepat karena bisa dilakukan
tanpa harus menarik dan memasang kabel.
4. Fleksibel
Tekonologi WPAN memungkinkan untuk membangun jaringan dimana
kabel tidak dapat digunakan atau tidak memungkinkan untuk digunakan.
5.
Biaya lebih murah, meskipun biaya instalasi awalnya WPAN lebih mahal dari
PAN konvensional tetapi biaya pemeliharaanya lebih murah.
6. Scalabel
WPAN dapat menggunakan berbagai
topologi jaringan sesuai dengan kebutuhan.
Contoh konfigurasi jaringan WPAN adalah seperti gambar
berikut ini :
Kekurangan dari WPAN adalah sebagai berikut :
· Jarak jangkauannya pendek hanya sekitar ±10 m.
· Data rate rendah IEEE adalah organisasi yang mengatur
tentang teknologi WPAN.
Topologi Jaringan WPAN
Topologi jaringan yang digunakan adalah topologi mesh yaitu
topologi yang menerapkan hubungan anatar node secara penuh.
Wireless LAN adalah suatu jaringan
komputer yang saling terhubung melalui tanpa kabel.
Local Area Network dari komputer maupun dari peralatan
lainnya dapat dikembangkan lewat sinyal radio atau gelombang cahaya. Teknologi
Wireless LAN ada yang menggunakan frekuensi radio untuk mengirim dan menerima
data tanpa adanya membutuhan kabel untuk saling menghubungkan. Akibatnya
pengguna mempunyai fleksibilitas yang tinggi dan tidak tergantung pada suatu
tempat atau lokasi.
Dizaman era globalisasi ini sudah
banyak tempat - tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi yang
biasa disebut dengan hotspot. Dengan hal ini memungkinan seseorang dengan
komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (hotspot)
terdekat.
Komponen-komponen dari WLAN
Komponen-komponen WLAN, pada umumnya seperti:
1.
Mobile atau Desktop PC – Perangkat akses untuk
user, mobile PC biasanya sudah terpasang pada port PCMCIA. Tetapi untuk Desktop
PC umumnya harus ditambahkan wireless adapter melalui PCI card ataupun USB.
2.
Access Point – Perangkat yang menjadi sentral
koneksi dari user ke ISP, Access-Point memiliki fungsi untuk mengkonversikan
sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui
media kabel, ataupun disalurkan ke perangkat WLAN yang lainnya dengan
dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.
3.
WLAN Interface – Peralatan yang dipasangkan di
Mobile atau desktop PC (Personal Computer), peralatan yang dikembangkan secara
massal yaitu dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International
Association) card, PCI card maupun melalui port USB.
4.
Antena – Antena external (optional) yang
dipakai untuk memperkuat daya pancar. Antena tersebut dapat dirakit sendiri
oleh pengguna/user.
Kelebihan WLAN, seperti di bawah ini:
- Mobilitas tinggi – Memungkinkan pemakainya untuk
mengakses informasi dimana pun dia berada tentunya dalam jangkauan WLAN,
tak terpaku pada satu tempat saja. Mobilitas yang tinggi tentunya bisa
meningkatkan kualitas layanan dan kualitas produktivitas.
- Mudah dan kecepatan instalasi – Instalasi WLAN
tergolong mudah dan juga cepat, sebab dapat dilakukan tanpa harus
memasangkan kabel di atap/dinding.
- Sangat Fleksibel – Memungkinkan untuk membuat jaringan
komputer dimana kabel tidak memungkinkan untuk digunakan.
- Menurunkan biaya kepemilikan – Meskipun biaya investasi
awal untuk perangkat keras WLAN lebih mahal daripada LAN, tapi biaya
instalasi dan perawatan jaringan WLAN lebih murah, sehingga secara total
dapat menurunkan besar biaya kepemilikan.
- Scalable – Dapat menggunakan berbagai macam topologi
jaringan komputer sesuai dengan kebutuhan.
Kekurangan WLAN, seperti di bawah ini:
- Kerahasian dan keamanan data kurang terjamin.
- Biaya peralatannya rata-rata mahal.
- Delay (penundaan) yang besar.
- Adanya masalah propagasi radio misalnya seperti:
terhalang, terpantul & banyak sumber interferensi.
- Kapasitas dari jaringan menghadapi keterbatasan
spektrum (pita frekuensi tak dapat diperlebar akan tetapi dapat
dimanfaatkan secara efisien).
WWAN
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi
nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat
mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara,
melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang
diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasi.